Kesehatan

Hari Kesehatan Mental Sedunia & Jiwa Sedunia

Hari Kesehatan Mental Sedunia dan Jiwa Sedunia diperingati setiap 10 Oktober. Kedua upacara tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental dan kesejahteraan di masyarakat. Ini juga saat yang tepat untuk mengingat bahwa kesehatan mental kita sama pentingnya dengan kesehatan fisik kita.

kesehatan mental adalah dasar dari semua nikmat Tuhan

Dalam Islam, kita diajarkan untuk menjaga kesehatan mental kita. Ini adalah bagian penting dari hidup sehat. Kita harus memiliki pandangan mental yang benar sehingga kita dapat secara efektif menangani situasi dalam hidup.

Kesehatan mental kita adalah bagian mendasar dari perkembangan spiritual kita. Kita harus memperhatikan pikiran, perasaan, dan perilaku kita. Kita perlu belajar mengendalikan emosi agar memiliki mental yang positif. Ini akan meningkatkan harga diri kita dan meningkatkan kepercayaan diri kita.

Federasi Kesehatan Mental Dunia, atau WFMNH, adalah organisasi yang mempromosikan kesehatan mental. Motonya adalah “Jadikan kesehatan mental sebagai prioritas global.” Tema ini dipilih setelah survei dan penelitian yang dilakukan di seluruh dunia.

Meningkat

Kesehatan mental adalah aspek penting dari kesejahteraan bagi semua orang. Meskipun ini bukan obat untuk semua depresi, penting untuk mencari bantuan bila diperlukan. Penting juga untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental. Federasi Kesehatan Mental Dunia telah merayakan hari ini sejak tahun 1992.

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia adalah hari sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Acara ini pertama kali diperingati oleh World Federation for Mental Health (WFMH), sebuah organisasi global yang didedikasikan untuk mempromosikan kesehatan mental.

Hari ini dipilih untuk mempromosikan kesadaran akan kesehatan mental. Banyak acara diadakan secara online untuk dihadiri oleh publik. Banyak dari acara ini tidak dipungut biaya.

Terbatas

Terbatas hari kesehutan mental seduna telah muncul sebagai prioritas global. Ini adalah kondisi di mana tubuh manusia tidak seimbang. Ada berbagai penyebab masalah mental, seperti stres, rutinitas, dan depresi.

Selain itu, stigma yang melekat pada masalah mental membuat pasien tidak dapat mencari perawatan. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia telah mengidentifikasi penyebab stigma sebagai hambatan sosial. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dihilangkan stigma sosial yang menghalangi masyarakat untuk berobat.

Selain itu, kesadaran masyarakat tentang kondisi mental harus ditingkatkan. WHO telah meluncurkan kampanye untuk mempromosikan kesehatan mental. Kampanye ini bertujuan untuk membantu orang hidup lebih bahagia dan lebih sehat.

Penghasilan rendah

Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober setiap tahun, dan tujuan dari hari tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dan mempromosikan kesehatan mental. Tema tahun ini adalah Jadikan Kesehatan Mental dan Kesejahteraan sebagai Prioritas Global. Tujuan dari acara tahun ini adalah untuk membantu lebih banyak orang meningkatkan kesehatan mental mereka dan hidup lebih lama dan lebih sehat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui pentingnya kesehatan mental, dan berkomitmen untuk menemukan solusi untuk masalah tersebut. Mereka juga telah mengakui bahwa 75-95 persen penduduk menderita penyakit mental, tetapi hanya sekitar lima puluh persen dari orang-orang ini yang menerima layanan yang memadai.

Penguatan stigma

Stigma yang melekat pada penyakit mental sangat luas. Itu berasal dari sumber internal dan eksternal. Mayo Clinic, misalnya, telah menerbitkan dokumen tentang efek stigma terhadap kesehatan mental. Ini menguraikan cara-cara di mana stigma dapat menyebabkan masalah dan menawarkan solusi.

Pertama, penting untuk menyadari bahwa stigma bukanlah gejala penyakit mental. Ini bisa menjadi tanda perilaku yang tidak stabil atau perilaku supranatural. Organisasi Kesehatan Dunia telah mengidentifikasi stigma sebagai penghalang utama bagi kesejahteraan seduna mental.

Cara lain untuk mengatasi stigma adalah dengan memastikan bahwa orang dengan penyakit mental tidak disebut sebagai “cacat”. Sangat penting bahwa mereka dengan penyakit mental diperlakukan dengan bermartabat.